Presiden Inter Milan Protes Keras Usai Kalah dari Napoli: Penalti Ubah Keseimbangan Pertandingan
Presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta, menyampaikan kekecewaannya atas keputusan penalti yang diberikan kepada Napoli dalam laga Serie A 2025/2026 yang berakhir dengan skor 3-1 pada Sabtu (25/10/2025) malam WIB.
Marotta menilai keputusan tersebut menjadi titik balik yang mengubah keseimbangan pertandingan dan membuat Inter gagal memperpanjang tren kemenangan mereka.
Inter Milan Gagal Lanjutkan Tren Kemenangan
Inter datang ke Stadio Diego Armando Maradona dengan catatan tujuh kemenangan beruntun dan status sebagai salah satu tim terkuat di Serie A musim ini. Namun, harapan untuk memperpanjang catatan positif itu sirna setelah mereka takluk dari tuan rumah Napoli.
Gol pembuka Napoli datang dari titik putih lewat eksekusi Kevin De Bruyne, disusul sepakan keras Scott McTominay.
Meski Hakan Calhanoglu sempat memperkecil kedudukan untuk Inter. Andre-Frank Zambo Anguissa memastikan kemenangan Napoli dengan gol ketiga yang menutup laga 3-1.
Marotta Nilai Penalti Napoli Tidak Tepat
Usai pertandingan, Giuseppe Marotta menjadi sosok pertama dari kubu Inter yang berbicara kepada media. Ia menilai keputusan wasit terkait penalti untuk Napoli sangat berpengaruh terhadap jalannya pertandingan.
Menurut Marotta, insiden yang terjadi seharusnya bisa ditinjau ulang menggunakan teknologi VAR, karena wasit utama sempat mengabaikan situasi sebelum akhirnya mengubah keputusan.
“Meski Napoli akhirnya memang pantas menang, terutama di 20 menit terakhir, penalti itu jelas menjadi faktor yang mengubah keseimbangan pertandingan,” ujar Marotta kepada DAZN Italia.
“Saya pikir ini seharusnya menjadi momen ideal bagi VAR untuk turun tangan. Wasit sebenarnya sudah melihat insiden itu dan sempat membiarkannya, tetapi delapan detik kemudian meniup peluit setelah mendengar masukan dari asistennya,” tambahnya.
Pertanyakan Konsistensi Keputusan Wasit
Marotta juga mempertanyakan konsistensi keputusan wasit yang menurutnya tidak sejalan dengan prinsip perwasitan di Serie A.
Ia menegaskan bahwa insiden yang melibatkan Giovanni Di Lorenzo tidak layak diganjar penalti, dan banyak pengamat serta mantan wasit juga menilai keputusan tersebut keliru.
“Kemenangan Napoli memang dimulai dari momen itu, tapi jika melihat dinamika di balik penalti, seharusnya tidak ada pelanggaran,” jelas Marotta.
“Kami harus memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan penalti. Jika wasit sudah melihat dan memutuskan tidak ada pelanggaran, lalu mendengar asistennya yang berada di posisi lebih buruk, maka jelas ia terlalu mudah terpengaruh,” lanjutnya.
Marotta meminta kejelasan dan transparansi dari otoritas sepak bola Italia mengenai standar pelanggaran yang dapat menghasilkan penalti agar tidak menimbulkan kontroversi serupa di masa mendatang.
Protes Marotta di Tengah Ketegangan di Lapangan
Selain kontroversi penalti, laga Napoli vs Inter juga diwarnai ketegangan antara Lautaro Martinez dan pelatih Napoli, Antonio Conte. Namun, Marotta menilai hal tersebut merupakan bagian dari dinamika pertandingan yang panas dan sarat emosi.
Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan penalti tersebut berdampak besar terhadap suasana di ruang ganti Inter pada babak pertama.
Menurutnya, para pemain kehilangan fokus setelah merasa dirugikan oleh keputusan wasit.
“Saya berada di ruang ganti saat jeda babak pertama, dan jelas penalti itu berdampak besar pada mental para pemain,” ungkap Marotta.
“Saya tidak mengatakan Napoli tidak pantas menang, tapi kami hadir di sini untuk memprotes cara penalti itu diberikan,” tutupnya.
Penutup
Kekalahan ini menjadi pukulan bagi Inter Milan yang sebelumnya tampil konsisten di awal musim.
Meski begitu, komentar keras dari Presiden klub menunjukkan adanya tuntutan agar sistem dan konsistensi perwasitan di Serie A diperbaiki, demi menjaga keadilan dan integritas kompetisi.
Sumber: Football Italia